Minggu, 19 Agustus 2012

Tetesan Maut

Kau mengalir di tubuhku
Kau memberiku hidup yang berbeda
Kau juga memberiku rasa yang berbeda
Kau memberiku jalan yang berbeda pula

Kau mengalir semaumu
Terkadang sangat cepat
Namun, terkadang lambat hingga aku merasa aku ada tanpamu
Kau hancurkan dirimu semaumu
Kau tak bisa bersabar untuk menghancurkan dirimu sendiri
Dan tanpa kau sadari aku terluka karena mu

Kau selalu seperti itu
Aku tlah berusaha agar kau mau bersabar
Segala cara tlah ku tempuh
Meski aku harus tersiksa

Kau tetap tak pernah berubah
Kau makin menyiksaku
Dengan tato biru di kulitku ini
Yang sekian lama akan berubah menjadi ungu
Tak hanya itu kau siksa aku
Kau beri aku derita di setiap persendianku
Kau beri aku pukulan tajam di setiap sudut kepala ku
Hingga terkadang aku harus bertarung dengan tetesan maut
Yang sering mewarnai hariku
Atau
Aku harus menelan kepedihan menyiksa itu tanpa kepahitan

Aku hanya berharap kau mampu berhenti menyiksaku
Segala cara tlah ku lakukan
Jerit ku juga telah bisu 
Air mata juga telah kering karenamu
Karena aku hanya ingin bersama orang orang yang aku sayang lebih lama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar