Jumat, 30 Maret 2012

Aió̱nia prodosía (Pengkhianatan Abadi) 3


Tubuh Casandra tergelatak penuh darah namun tak sedikitpun tubuhnya terluka. Cyrus menggendong tubuh kecil Casandra membawa ke istananya. Di letak kan jasad Casandra kemudian dia dengan sabarnya membersihkan darah yang ada. Kemudian menyuruh pelayan nya untuk memakaikan gaun putih kepada Casandra. Setelah itu Cyrus menata rambutnya dan menyemprotkan parfum ke tubuh Casandra. Di letakkannya jasad Casandra di peti kaca yang baru saja Cyrus pesan.
Acara pertunangan Ereshkigal dan Aswang tetap berlangsung. Cyruspun menyuruh semua pengawalnya untuk menjaga Casandra. Kemudian Cyrus menemui Merlin. Merlin adalah kakek dari Casandra, mengetahui kematian Casandra keluarga besar Merlin menyusun strategi untuk kedepannya.
Sejak ini Cyrus lebih sering menyendiri , 3 bulan telah berlalu akhirnya Cyrus memutuskan untuk mempelajari ilmu sihir. Seiring berjalannya waktu Cyrus mempelajari ilmu sihir. Jasad Casandra masih tergeletak manis di dalam petinya tanpa ada pembusukan. Lima bulan telah berlalu Cyrus hampir berputus asa.
Sementara Cyrus asik mempelajari sihir, Ereshkigal dan Aswang telah mempersiapkan pernikahannya. Perlengkapan dan undangan sudah siap dan telah disebar. Cyrus pun mendapat undangan namun dia tak hadir.
Pernikahan Ereshkigal dan Aswang pun berjalan dengan lancar, sementara itu Cyrus mendatangi Milan untuk menggabungkan kekuatan mereka. Tiga belas hari kemudian Cyrus dan Milan bertemu di kediaman Milan. Meraka melakukan ritual mistis dan pukul 01.13 mereka memulai ritual itu. Darah Milan dan Cyrus yang keluar dari sayatan tangan menetes di kening Casandra kemudian mereka membaca mantra . “ Dea forma, dea amoris, dea teneritudine venit hic ad te omnes aura de hoc puella deus mortis jabut omnibus maledictionem ”, mantra telah terbaca. Tenaga mereka pun telah habis , 1 jam berlalu mayat Casandra masih terdiam. Harapan Merlin dan Cyrus mulai pupus. Mereka hanya menatap penuh harapan.
Tepat pukul 05.00 Casandra terbangun, semua berubah sorot matanya, kulitnya berubah ,warna rambutnya berubah semuanya berubah layaknya dewi cinta yang turun dari khayangan.

Rabu, 28 Maret 2012

Aió̱nia prodosía (Pengkhianatan Abadi) 2


                Waktu masih berjalan , dan aku masih berada pada titik abstrakku. Aku hanya mencoba meyakinkan semuanya bahwa aku baik baik saja. Dan hingga di suatu periode aku menghetahui bahwa Ereshkigal  juga menginkan Aswang bukan aku. Di waktu ini ingin ku hancurkan mereka dengan kekuatan sihirku yang tak pernah terkalahkan. Namun aku tak ingin menjadi pecundang cukup dia yang menjadi pengkhianat bagiku.
                Ini membuatku rapuh hingga beberapa bulan. Dan membuatku harus mengakui fakta yang telah lama tak pernah ku akui. Hemolytic Anemia semakin menggerogoti tubuh kecilku ini. Aku memang mampu menyihir namun aku tak mampu menyihir atau pun mengobati diriku sendiri . Mungkin hanya aku belum menemukan caranya.

                Mungkin ini lebih baik , aku tak pernah melihat kemesraan mereka. Aku hanya berada di ranjangku. Menikmati semuanya walau aku tak pernah merasakan kesakitan mungkin dampak dari  penicillin. Tak ada yang tau akan hal ini, karena mereka hanya tau aku berlibur ke tempat kakekku Merlin. Kini aku memulai semua seperti biasanya. Aku tetap harus memandang kemesraan mereka. Hingga pada akhirnya aku benar – benar sudah tidak mampu.
                Hari – hariku hanya kupenuhi dengan duduk di bangku taman. Menulis kejadian sehari hariku dan mempelajari buku sihir yang harusnya tak kupelajari. Hingga suatu ketika aku menulis tentang hal hal yang aku alami , tampak sosok laki-laki tinggi yang berbadan standart. Dia duduk disampingku, dan mengulurkan tangannya . Pangeran Cyrus  namanya dia adalah putra tunggal dari Keluarga Erskine. Keluarga terkaya di Negara Neo-empayar Babilon ini. Semuanya memberikan hormat padanya kecuali, aku. Karena menurutku semuanya sama tak perlu aku memberikan hormat padanya yang harus menyiksa lututku. Dia hanya duduk dan membaca tulisanku tanpa meminta izinku.
                Dia hanya bertanya : “Apakah kau baik – baik saja nona?”. Aku hanya terdiam dan mengangguk. Kemudian dia mengeluarkan secarik kertas dari sakunya.Lalu pergi meninggalkanku, dan ku lihat secarik kertas itu adalah kartu namanya. Kusimpan kartu nama itu dan aku pulang. Tiba dirumah bayang wajah Ereshkigal merasukiku lagi. Hari yang telah ku warnai dengan susah payah berubah menjadi kelabu hanya karena bayang wajah Ereshkigal. Bayang wajah yang indah namun menyesakkan dadaku dan seakan mematahkan tulang rusukku. Saat asa ku terputus aku teringat akan kartu nama Cyrus. Ternyata dibalik kartu nama itu ada 1 kalimat “Ku Tunggu Di Taman jam 22.00.”
                Dan aku mandi kemudian memakai piyamaku dan berjalan menuju Taman. Kutemui dia tak memakai jas formalnya. Dia hanya menggunakan kaos dan celana panjang, dia membawa dua gelas copi. Dia memberikan segalas copinya kepadaku, lalu menarikku duduk. Disaat disini aku merasa aneh aku sama sekali tak pernah memikirkan sang pangeran iblis. Pikirannku sendiri tak mampu ku kuasai. Disepanjang malam dia selalu memberikan saran sarannya. Dan aku menikmati indahnya malam. Disini dia bercerita kisah bintang yang ada dilangit, cerita ini simple namun berkesan buat aku. Dan tak kusadari aku telah tertidur dipundaknya. Sinar mataharipun sudah menghangatkan tubuhku.
                Aku pun bergegas pulang dan membersihkan badan lalu mengganti bajuku,  kulihat mobil BMW sport sudah terpampang di depan rumahku. Cyrus menjemputku , pria ini sungguh misterius. Ku akui dia lebih tampan dibanding Ereshkigal, dia lebih kaya dibanding Ereshkigal ,dia lebih perhatian dibanding Ereshkigal. Namun hatiku sudah terkuasai oleh pangeran iblis itu, di saat aku hampir merasa nyaman aku mendengar kabar yang sanagat menyakitkan untukku. Rasanya seperti disambar petir di siang hari.
                Ereshkigal dan Aswang telah meresmikan hubungannya , dan mereka merencanakan pertunangannya minggu depan. Aku benar – benar tak mampu untuk mengakui fakta ini. Saat ini aku hanya mampu berlari ke rumah. Selama 5 hari aku hanya dikamar mempelajari Buku Sihir dan aku telah menemukan sihir untuk membunuh seseorang. Selama 5 hari itu Cyrus sering mengingatkanku untuk makan dan menanyakan kabarku. Hari berikutnya aku pergi mall untuk mencari gaun karena aku mendapat undangan pertunangan Ereshkigal dan Aswang. Saat ini aku juga ditemani oleh Cyrus. Ku ambil dress hitam pendek beserta highheelsnya saja.
                Tiba di hari yang sangat menyakitkan dan semuanya akan berakhir. Memang harus ada nyawa yang dihilangkan aku tlah lelah hadapi kegilaan mereka. Semua rencana sudah kususun rapi, dalam acara pembunuhan ini biar semua terlihat rapi. Aku datang bersama Cyrus. Dan dia berkata : “ Pelukku siap melindungimu , dan tangan siap menghapus air matamu saat kau tak mampu menatap semua kenyaataan ini.” Dan aku hanya tersenyum sambil memegang tangannya. Acara pertunangan telah dimulai , dan sebelum mereka membacakan pengumuman aku meminta aku ingin mengatakan sesuatu. “Deus in nomine mortis eius ulceribus plenus ut dixi, dolore et sanguine. mortuus eum cum maledictionem eorum dilectissimi.” Ku ucapkan itu sambil menghadap kaca yang tepat sejajar denganku. Lalu kutatap dalam dalam mata Ereshkigal , dan halilintar menyambar menyambar. Seketika badanku terlontar ke atas dan terjatuh penuh darah. Cyrus berlari dan memelukku dan berkata :” Kenapa kau mempelajari ilmu sihir terlarang itu?” Dan untuk kesekian kalinya aku hanya tersenyum. Semua tamu undangan hanya kaget melihat ulah gilaku.


Aió̱nia prodosía (Pengkhianatan Abadi)



Aku gadis kecil berusia 17 tahun. Panggil saja aku Casandra. Aku gadis biasa layaknya seorang gadis. Aku terlahir dari keluarga yang tak biasa , kakekku merupakan keturunan terakhir dari  penyihir asal Yunani. Ini yang membawa aku merasa aneh dari yang lain. Pola pikirku sangat berbeda dengan teman – temanku yang lain. Terkadang sampai aku terlihat lebih egois dibanding teman – temanku.
                Walau begitu aku masih memiliki beberapa teman yang sedikit memahamiku. Kami bersama , kami saling memahami walau tanpa mereka mengetahui asal ku dari mana asalku dari apa. Mungkin untuk sementara waktu tak masalah namun untuk kedepannya mungkin aku akan menjelaskan semuanya. Untuk beberapa dekade kami masih nyaman, namun beberapa tahun terakhir ini aku terjatuh di lubang yang curam bahkan membawaku dalam kehancuran abadi.
                Ini  berawal dari  sedikit masalah yang terjadi di pertemananku, yang membuatku lepas arah. Aku yang mengagumi salah satu temanku yang juga bukan dari keluarga biasa. Dia bernama Ereshkigal.  Dia merupakan cucu dari keturunan terakhir dari iblis dari Rusia. Terlahir dari Bangsa yang di hampir ditakuti di seluruh dunia, Bangsa Lycanthropes bangsa yang paling kejam dan tak kenal ampun. Dia memang terkesan dingin untuk perkenalan pertamanya. Dia memang tak sejahat dengan label di keluarganya. Keangkuhannya yang membuatku tertarik dengannya. Namun tak hanya diriku yang mengaggumi dirinya. Entah apa yang membuat banyak orang  mengaguminya. Dan memang ku akui aku mulai jatuh cinta pada pangeran iblis ini.
                Ketika aku yakin mereka yang dekat denganku adalah orang yang mendukungku. Orang yang selalu mengerti akan diriku dan orang yang tak akan melukaiku. Presepsiku ini salah ternyata. Ketika harapanku penuh pada sang pangeran iblis itu. Ketika semua orang seakan mendukungku walau sebenarnya aku tau itu semua hanyalah formalitas mereka sebagai sahabatku. Namun aku tetap saja mencoba untuk tetap percaya. Hingga di suatu malam gadis mungil yang tak pernah ku kira akan menjadi seseorang yang mengkhianatiku. Sebenarnya semua hanya berawal dari lelucon , lelucon yang merapuhkan aku.
                Dimana sepanjang waktu berjalan aku menyadari gadis mungil bernama Aswang itu juga jatuh cinta dengan Ereshkigal. Disini kepercayaanku terhadap mereka yang kubilang teman sedikit demi sedikit berkurang bahkan dari mereka tak tau apa yang aku rasakan.


                Semakin hari aku semakin tak mampu mengontrol diriku. Kebahagianku selalu terusik ketika mereka berdua bercumbu di depanku. Seakan aku memakan kue strawberry yang berisi selai yang terbuat dari Strychnine. Yang ketika aku makan membuatku meradang hingga aku mati kesakitan. Aku hanya mampu menghindar , aku hanya mampu menahan. Aku hanya mampu tersenyum penuh kepalsuan didepan mereka semua. Walau setelah itu aku meronta aku membabi buta.
                Ku pikir semua akan berubah sampai ada yang akan mengerti aku. Namun dukungan tertuju kepasa Aswang. Semua makhluk bumi ini mengizinkan Aswang mencintai Ereshkigal. Dan tidak ada izin untuk aku mencintainya. Ini kah manusia modern yang tak mepunyai nilai keadilan. Aku hampir berpikir bodoh untuk menyihir perasaan Ereshkigal yang bisa ku kendalikan setiap saat. Namun bukan itu yang kumau, aku hanya ingin ketulusan dari sebuah keangkuhan.