Jumat, 11 November 2011

jangan ada yang sempat merindukan senja

 Kita semua berdiri di belakang tapal,
     Dari suatu malam ramai,
     Dari suatu kegelapan tiada berkata,
     Dari waktu terlalu cepat dan kita mau tahan,
     Dari perceraian - tiada mungkin,
     Dan sinar mata yang tiada terlupakan.

Bayang-bayangan mu di atas senja 
 panas matahari membakar rinduku
 terbakar habis hingga tak tersisa dengan udara
Ku hanya bisa terbaring ,
  terpejam,
  dan memanggil nama mu di  palung hatiku  berharap kau bisa mengerti,
  merasa,
  menjama ,

Hingga akhirnya aku tersadar dan 
akan jatuh seperti permata mahkota
 berderi sebutir demi sebutir

karena  


Di sini telah datang suatu perasaan,

Serta kita akan menderita dan tertawa.
Tawa dan derita dari yang tewas
yang mencipta.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar