Rabu, 28 Maret 2012

Aió̱nia prodosía (Pengkhianatan Abadi) 2


                Waktu masih berjalan , dan aku masih berada pada titik abstrakku. Aku hanya mencoba meyakinkan semuanya bahwa aku baik baik saja. Dan hingga di suatu periode aku menghetahui bahwa Ereshkigal  juga menginkan Aswang bukan aku. Di waktu ini ingin ku hancurkan mereka dengan kekuatan sihirku yang tak pernah terkalahkan. Namun aku tak ingin menjadi pecundang cukup dia yang menjadi pengkhianat bagiku.
                Ini membuatku rapuh hingga beberapa bulan. Dan membuatku harus mengakui fakta yang telah lama tak pernah ku akui. Hemolytic Anemia semakin menggerogoti tubuh kecilku ini. Aku memang mampu menyihir namun aku tak mampu menyihir atau pun mengobati diriku sendiri . Mungkin hanya aku belum menemukan caranya.

                Mungkin ini lebih baik , aku tak pernah melihat kemesraan mereka. Aku hanya berada di ranjangku. Menikmati semuanya walau aku tak pernah merasakan kesakitan mungkin dampak dari  penicillin. Tak ada yang tau akan hal ini, karena mereka hanya tau aku berlibur ke tempat kakekku Merlin. Kini aku memulai semua seperti biasanya. Aku tetap harus memandang kemesraan mereka. Hingga pada akhirnya aku benar – benar sudah tidak mampu.
                Hari – hariku hanya kupenuhi dengan duduk di bangku taman. Menulis kejadian sehari hariku dan mempelajari buku sihir yang harusnya tak kupelajari. Hingga suatu ketika aku menulis tentang hal hal yang aku alami , tampak sosok laki-laki tinggi yang berbadan standart. Dia duduk disampingku, dan mengulurkan tangannya . Pangeran Cyrus  namanya dia adalah putra tunggal dari Keluarga Erskine. Keluarga terkaya di Negara Neo-empayar Babilon ini. Semuanya memberikan hormat padanya kecuali, aku. Karena menurutku semuanya sama tak perlu aku memberikan hormat padanya yang harus menyiksa lututku. Dia hanya duduk dan membaca tulisanku tanpa meminta izinku.
                Dia hanya bertanya : “Apakah kau baik – baik saja nona?”. Aku hanya terdiam dan mengangguk. Kemudian dia mengeluarkan secarik kertas dari sakunya.Lalu pergi meninggalkanku, dan ku lihat secarik kertas itu adalah kartu namanya. Kusimpan kartu nama itu dan aku pulang. Tiba dirumah bayang wajah Ereshkigal merasukiku lagi. Hari yang telah ku warnai dengan susah payah berubah menjadi kelabu hanya karena bayang wajah Ereshkigal. Bayang wajah yang indah namun menyesakkan dadaku dan seakan mematahkan tulang rusukku. Saat asa ku terputus aku teringat akan kartu nama Cyrus. Ternyata dibalik kartu nama itu ada 1 kalimat “Ku Tunggu Di Taman jam 22.00.”
                Dan aku mandi kemudian memakai piyamaku dan berjalan menuju Taman. Kutemui dia tak memakai jas formalnya. Dia hanya menggunakan kaos dan celana panjang, dia membawa dua gelas copi. Dia memberikan segalas copinya kepadaku, lalu menarikku duduk. Disaat disini aku merasa aneh aku sama sekali tak pernah memikirkan sang pangeran iblis. Pikirannku sendiri tak mampu ku kuasai. Disepanjang malam dia selalu memberikan saran sarannya. Dan aku menikmati indahnya malam. Disini dia bercerita kisah bintang yang ada dilangit, cerita ini simple namun berkesan buat aku. Dan tak kusadari aku telah tertidur dipundaknya. Sinar mataharipun sudah menghangatkan tubuhku.
                Aku pun bergegas pulang dan membersihkan badan lalu mengganti bajuku,  kulihat mobil BMW sport sudah terpampang di depan rumahku. Cyrus menjemputku , pria ini sungguh misterius. Ku akui dia lebih tampan dibanding Ereshkigal, dia lebih kaya dibanding Ereshkigal ,dia lebih perhatian dibanding Ereshkigal. Namun hatiku sudah terkuasai oleh pangeran iblis itu, di saat aku hampir merasa nyaman aku mendengar kabar yang sanagat menyakitkan untukku. Rasanya seperti disambar petir di siang hari.
                Ereshkigal dan Aswang telah meresmikan hubungannya , dan mereka merencanakan pertunangannya minggu depan. Aku benar – benar tak mampu untuk mengakui fakta ini. Saat ini aku hanya mampu berlari ke rumah. Selama 5 hari aku hanya dikamar mempelajari Buku Sihir dan aku telah menemukan sihir untuk membunuh seseorang. Selama 5 hari itu Cyrus sering mengingatkanku untuk makan dan menanyakan kabarku. Hari berikutnya aku pergi mall untuk mencari gaun karena aku mendapat undangan pertunangan Ereshkigal dan Aswang. Saat ini aku juga ditemani oleh Cyrus. Ku ambil dress hitam pendek beserta highheelsnya saja.
                Tiba di hari yang sangat menyakitkan dan semuanya akan berakhir. Memang harus ada nyawa yang dihilangkan aku tlah lelah hadapi kegilaan mereka. Semua rencana sudah kususun rapi, dalam acara pembunuhan ini biar semua terlihat rapi. Aku datang bersama Cyrus. Dan dia berkata : “ Pelukku siap melindungimu , dan tangan siap menghapus air matamu saat kau tak mampu menatap semua kenyaataan ini.” Dan aku hanya tersenyum sambil memegang tangannya. Acara pertunangan telah dimulai , dan sebelum mereka membacakan pengumuman aku meminta aku ingin mengatakan sesuatu. “Deus in nomine mortis eius ulceribus plenus ut dixi, dolore et sanguine. mortuus eum cum maledictionem eorum dilectissimi.” Ku ucapkan itu sambil menghadap kaca yang tepat sejajar denganku. Lalu kutatap dalam dalam mata Ereshkigal , dan halilintar menyambar menyambar. Seketika badanku terlontar ke atas dan terjatuh penuh darah. Cyrus berlari dan memelukku dan berkata :” Kenapa kau mempelajari ilmu sihir terlarang itu?” Dan untuk kesekian kalinya aku hanya tersenyum. Semua tamu undangan hanya kaget melihat ulah gilaku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar